UMS - Pasar tenaga kerja akhir-akhir ini menjadi masalah pelik yang harus dihadapai oleh para pendidik dan para akademisi. Banyaknya lulusan Universitas berbanding terbalik dengan ketersediaan lapangan kerja yang sepadan dan sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuh. Ratusan juta orang berharap mendapat pekerjaan yang layak. Akibatnya persaingan untuk dalam memperoleh pekerjaan yang berkualitas pun tak terhindarkan lagi.
Rektor UMS, Prof. Bambang Setiaji menanggapi, bahwa dengan masalah keterbatasan lapangan pekerjaan tersebut menjadi acuan pihak pendidik untuk membuat inovasi baru. “Setelah Raker (Rapat Kerja, -red), kurikulum baru akan di susun”, terangnya.
Perencanan penyusunan Kurikulum baru, lanjut Bambang, mengacu pada visi dan misi UMS, yakni menjadi universitas yang maju dalam bidang Pengetahuan, Keilmuan dan Teknologi. Pengembangan kurikulum tersebut diharapkan akan menjadi acuan dan roadmap pendidikan di UMS dalam rangka untuk membentuk karakter mahasiswa dan mencapai visi misi UMS.
Lebih lanjut dirinya menyatakan, selain perubahan dan pengembangan kurikulum, mahasiswa juga harus dididik menjadi pribadi yang tangguh. Singkatnya, mahasiswa dididik dan diarahkan agar mempunyai etos kerja yang tinggi, disiplin dan memegang teguh tanggung jawab yang telah diamanahkan. “Bagaimanapun, orang tua mahasiswa pasti berharap anaknya mendapatkan pekerjaan yang berkualitas. Kami sebagai fasilitator dan pendidik sudah sepantasnya memberikan yang terbaik untuk mahasiswa”, tuturnya ramah.
Dirinya menambahkan, dengan perubahan dan pengembangan kurikulum, disisipkan materi-materi yang diharapkan bisa menggugah dan memacu mahasiswa untuk memiliki semangat juang yang tinggi demi memenangkan pasar kerja yang berkualitas. “Kami berharap dapat membentuk kepribadian mahasiswa yang lebih berpikiran kritis, mempunyai daya nalar yang baik, berani mengambil keputusan, dan berani menanggung resiko namun tetap berpegang pada budaya luhur yang maju, yang tetap kokoh dalam keimanan dan keislaman”, ujarnya optimis. (rsv)